Minggu, 01 April 2018

My Milestone, My Hijrah Starts Today(1 April 2018)




Written By : Hafidz Husni S

Bertepatan dengan tgl masehi kelahiran anakku yg pertama untk thn ketiganya. Aku mendapatkan pencerahan stlh bbrp bln membaca artikel-artikelnya mas Arry Rahmawan. Sang dosen peneliti dan juga menjadi educational inspirator.

Membaca salah satu artikelnya yg memceritakan talk shownya dengan para mahasiswa baru. Membuat saya kembali merenungi masa2 sya melalui masa2 mahasiswa baru.

Dulu.. yah dulu.. thn 2008 ketika saya menjadi mahasiswa baru.. layaknya kegiatan2 kampus dimana2.. selalu ada masa orientasi mahasiswa baru. Atau lbh akrab disebut ospek.



Ospek yg sy alami. Memang ada salah satu pidato mantan presiden mahasiswa Untirta yg menginspirasi sy. Yaitu ketika dia menyatakan. Untuk tidak berkecil hati. Karena hanya bias masuk kampus untirta. Karena mslhnya bukan dimana tempat kita berdiri. Tp yg jadi point adalah bagaimana saya berdiri.

 Namun hal itu. Belum saya mengerti sepenuhnya. Sehingga kehidupan kuliah pun. Saya lalui dengan biasa2 saja.. hanya sekedar kuliah.. hanya sekedar ikut organisasi.. hanya sekedar kkm.. hanya sekedar kerja industry.. dan hanya sekedar lulus..  daan hanya sekedar bekerja..


Sampai akhirnya pd thn 2018 inilah. Saya bisa lebih memahami apa maksud dr mantan presiden mahasiswa itu. Dan apa yg harus sya lakukan setelah tahu maksudnya. Setelah saya membaca artikel mas arry rahmawan itu.



Kembali ke cerita talk shownya. Yg menceritakan. Pertanyaan ortu mas Arry. Ketika melepas mas arry kuliah di UI. Dengan pertanyaan.. “Apa pentingnya kita membuat target?”
           
Mas Arry tdk bisa menjawabnya. Dan diberi tahulah jawabannya oleh ortunya. Agar ketika bisa meraih prestasi yg menjadi target kita. Sehingga kita bisa menjawab pertanyaan Allah. Ketika Allah bertanya. “Apa Prestasi terbaikmu sehingga engkau layak masuk ked lm surgaKU?”

Mungkin ada kesalahan redaksi atau pun maksud. Ketika saya mencoba menulis ulang cerita mas arry itu. Tetapi yg sy tangkap maksud dan pahami kira2 seperti itulah ceritanya.

Sehingga saya pun. Sekarang, mulai berpikir. Apa prestasi saya. Sehingga saya layak masuk ke surgaNYA. Menelisik waktu2 yg telah dilalui dari awal kuliah hingga bekerja selama 6 tahun. Artinya sekitar 10 thn. Telah banyak waktu2 yg berlalu dengan begitu sia2 dan tdk bermanfaat. Waktu tersia2 yg paling banyak yg sy habiskan adalah bermain game.

Dulu sebenarnya saya sdh prnh dapat masukan dari mas gio. Guru bhs inggris di LIA cilegon yg kebetulan ngkost dkt kostan sy pas kuliah. Dy bilang klw main game itu sama aja dengan killing time.

Tapi ya saya. Woles aja gitulah wkt itu.. sempet kepikiran. Tp msh pgn enjoy sm maen game. Jd gk terlalu dipikirin jg.

Baru sekarang inilah kerasanya. Tatkala org sebaya atau pun yg lbh muda. Lbh dewasa dan lbh baik skill2nya dlm kehidupan. Ya saya, tertinggal jauh skillnya.



Maka dari itulah. Mulai hari ini. Saya harus merubah mindset dan pandangan saya terhadap waktu. Karena waktu sangat berharga. Dan waktu akan sangat cepat berlalu. Maka saya harus menggunakan waktu sebaik2nya. Dan harus selalu saya evaluasi setiap harinya.. setiap malam menjelang tdr. Atau pun diwaktu2 sy dpt mengevaluasinya.

Sedikit berhitung2 dan mengevaluasi wkt sy. Jdi setiap harinya memang jatah hidup saya 24 jam. Sama halnya dengan anda. Dalam 24 jam, saya biasa tidur jam 10. Bangun jam 5. Artinya kurang lbh saya tdr 7 jam. Yah jam tdr yg wajar. Yg artinya hampir sepertiga hdp saya dhbskan untk tdr.

Mungkin memang lbh baiknya saya tdr jam 9 atw jam 8. Sesuai sunnah nabi. Sehingga bangun lbh awal. Jam 3 atw jam 4 itu. Kehidupan dimulai lebih awal. Sehingga sempat untuk tahajud, tilawah, dzikir, qobliyah subuh dan subuh berjamah.

Meski saya tdr jam 10 atau pun lebih malal. Tetap saya harus bangun jam 4 itu. Itu target saya. Maka dengan demikian saya pun selalu menset alarm di jam 4. Yah semoga saya konsisten dan selalu semangat untuk bgn jam 4 itu.

Maka dari tidur pun kita sdh bisa menghitung. Bila kita seperti orang rata2 yg tdr 7-8 jam artinya. Kita menghabiskan waktu hidup kita dengan tdr sepertiga hidup kita.

Maka selayaknya lah kita menghabiskan 2/3 hidup kita dengan hal2 yg bermanfaat. 2/3 itu pun belum dikurangi kebutuhan2 dan hak2 tubuh kita untuk mandi, makan dan olahraga. Artinya memang semaksimal mungkin wkt hidup yang bisa kita gunakan untuk hal2 bermanfaat dengan mengurangi tidur dan mempersingkat kebutuhan tubuh. Mungkin hanya 2/3 hidup kita itu.

Turunan dari evaluasi diri saya sendiri itu. Maka mulai sekarang bermain game pun menjadi makruh untuk diri saya. Karena selama krg lbh 10 thn bermain game. Tidak ada hal2 bermanfaat yg sy dpt. Hanya sekedar membuang waktu. Mungkin dalam hal lain dan pembenaran. Tentunya saya akan beralasan untuk refreshing, mengilangkan stress, dll..

Yah hal itulah yg sering sy jadikan pembenaran. Tapi mulai sekarang saya tdk akan beralasan itu lg. karena banyak hal lain yg bermanfaat untuk refreshing dan menghialangkan stress dibandingkan game. Seperti tilawah, dengar ceramah atau video motivasi, maupun membaca.

Selain game. Hal lain yang membuang waktuku adalah nonton film dan nonton tv. Yah saya pun mulai sekarang sudah tidak mau menonton film lagi. Karena durasi film yg bisa 2-3 jam. Serta tentunya kebanyak film2 sekarang. Kalau tidak komedi atau action. Yg tdk banyak pelajaran yg bisa diambil.

Untuk nonton tv pun. Saya memasuk suka bola, futsal, motogp, f1, badminton dan berita. Tentunya bila menuruti menonton semua hal itu. Saya akan sangat banyak menghabiskan waktu didepan tv. Sehingga saya membatasi dengan hanya menonton sekedarnya saja. Toh dengan saya menonton pun. Tidak akan berpengaruh apa2 pada kehidupan saya.

Dengan menonton hal2 tsb diatas. Siapa pun pemenangnya. Tetap saja tagihan listrik dan pulsa hrs sy byr sendiri, utang ke adik untuk bgn rmh sejuta perbln tetap hrs sy byr, berkejaran dengan inflasi yg semakin tinggi. Dan hal2 diatas tidak membantu untuk hal2 yg harus saya penuhi.

Sering kali kita harus mengembalikan kembali kepada tujuan hidup kita. Untuk mempermudah kita menentukan aktivas2 yg shrsnya kita pilih dalam kehidupan ini. Bila kita sudah tahu kalau “hidup kita untuk ibadah”. Maka dari itu kita pun harus memilih aktivitas2 dimana kita bisa beribadah.



Kebetulan kemarin ikut nonton film syamil & dodo di RTV bareng anak saya. Di film tsb dikatakan Ibadah adalah aktivitas kebaikan. Sepertinya lebih mudah dipahami bila dibandingkan mengkaji lebih dalam dengan pelajaran aqidah maupun pendapat para ulama.

Sedikit penulis mengkutip arti ibadah secara bahasa dan istilah. Secara bahasa, ibadah adalah merendah dan tunduk. Sedangkan menurut istilah yg didefinisikan oleh Ibnu Qoyim. Ibadah adalah kesempurnaan cinta dengan kesempurnaan kepatuhan.

Mungkin akan lebih mudah kita aplikasikan arti ibadah seperti dalam film syamil dan dodo pada kehidupan kita. Bekerja bisa menjadi ibadah karena itu aktivas kebaikan. Begitu pun dengan mengasuh anak, berkumpul bersama keluarga, menulis artikel bermanfaat, berbicara dalam hal kebaikan, belajar, menuntut ilmu, dan lain sebagainya.

Tidur dan makan pun yang dlm film syamil & dodo itu yg dikatan hal2 yang mubah. Bisa menjadi ibadah. Karena diniatkan untuk dapat melakukan aktivitas2 ibadah di atas.

Ada pun Ibadah khusus, yang telah ditentukan syarat dan rukunnya. Harus tetap diprioritaskan dan dikerjakan sebaik mungkin sesuai syarat dan rukunnya tersebut. Seperti Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat dan Haji.

Mungkin tulisan ini hanya sekedar menjadi referensi untuk saya pribadi untuk lebih baik lagi ke depan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ada pula niatan, suatu hari nanti anak saya bisa membaca tulisan ini. Karena saya pun tidak tahu kapan waktu saya berakhir di dunia ini.

Sekarang anak saya masih berusia 3 tahun. Tentu tidak mungkin saya menasehati dan memberi pelajaran2 tentang kehidupan. Karena memang dia belum mengerti. Menunggu sampai dirinya baligh dan bisa mengerti apa yg saya tulis di sini pun. Belum tentu saya ada umur.

Jadi melalui tulisan inilah. Saya tulis tentang pengalaman dan pelajaran kehidupan yg saya dapat. Semoga suatu hari nanti tulisan ini bisa dibaca olehnya.

Karena memang saya bukan seorang penulis yang handal. Hanya sekedar ingin menulis dan berbagi lewat tulisan. Tentulah tulisan ini tidak nyaman dan tidak sebaik tulisan2 penulis yang lain. Karena msh bnyk kata2 yg disingkat2, gaya bahasa yg tidak EYD, serta ide pokok tiap paragraph yg sy tulis sesuka saya.

Dengan segala kekurangan itu. Semoga tulisan iini tetap memberikan manfaat kepada saya dan anak khususnya. Dan umumnya pada pembaca sekalian. Dan semoga saya bisa untuk lebih berkarya dan mendapatkan prestasi yg lebih baik ke depannya.

Pada salah satu artikel mas arry pernah bercerita ttg salah satu mentornya yg berkata. Ketika kita telah tiada nanti akan seperti apa kita akan dikenang. Tentunya salah satu adalah ketika anak kita mengetikan digoogle nama kita. Maka hasil pencarian itulah kita akan dikenal dan dikenang.

Kebetulan setelah baca itu. Saya langsung mengetikan nama saya digoogle. Urutan pertama nama saya dikenal dari web Linkedin, kemudian hasil seleksi administrasi posko di web posko, hasil ujian salah satu ata kuliah di blog dosen metalurgi, dan lain sebagainya.

Yang artinya. Bia suatu saat nanti anak saya mengetikan nama saya di google. Artinya saya hanya akan dikenal sebagai seorang job seeker dan mantan mahasiswa. Tentunya hal tsb bkn suatu prestasi. Dan tentunya saya tidak ingin hanya dikenal seperti itu.

Semoga dengan tulisan ini dan karya2 yg sy coba buat dengan menulis. Saya bisa dikenal lebih dari seorang job seeker dan mantan mahasiswa.

Karena waktu kita pendek dan sebentar. Selayaknya kita menggunakan sisa waktu ini sebaik2nya. Untuk menghasilkan prestasi terbaik kita. Karena layaknya manusia normal kita bisa meninggal dalam waktu yg dekat dgn sekarang. Karena kematian memang hanya satu dan sekali dalam hidup kita. Namun penyebabnya bisa jadi dari banyak hal.

Sepanjang2nya umur kita pun. Mngkn paling panjang umur 80 thn dgn keadaa kondisi sekarang ini. Tapi lebih masuk akal diumur 60 thn. Dimana kita masih produktif dan bisa berkarya. Di atas itu tentu dengan segala nikmat yg teah berkurang. Produktifitas kita pun berkurang.

Untuk saya sendiri. Yg memiliki riwayat kanker dari ibu saya yg meninggal umur 40 thn. Bisa jadi sisa, umur saya hanya 12 thn lg dihitung dr hari ini. Atau bisa jadi lebih pendek dari itu. Karena penyebab kematian itu banyak. Oleh karenanya saya sendiri harus mempush diri saya untuk meninggalkan hal yg sia2. Dan mengerjakan hal2 yg bermanfaat.

Tiap kita itu unik dan memiliki kekuatan dan kelemahan masing. untuk optimalisasi potensi. maka penting untuk kita mengenal kekuatan dan kelemahan kita. 

Sebagai contoh diri saya. kekuatan dan potensi diri saya. bisa saya ukur dari pengakuan oran lain. atau hal2 yg orang lain minta tolong kepada saya. 

Potensi Pertama saya. Saya sering diminta tolong oleh paman saya untuk memperbaiki komputernya, membantunya mengatasi masalah software, diminta bantu ngetik surat2, tugas2, dsb.. artinya saya punya potensi di dunia komputer. Meski pun msh dlm tahapan basic. tinggal sya optimalisasi hal itu sehingga saya menjadi expert.

Potensi Kedua saya. Saya rasa ada pada pekerjaan utama saya. Yg saya jadikan ujung tombak sebagai mata pencaharian. Meski masih dan tidak ada background teknik mesin atau teknik elektro. tp mau tidak mau, bisa tidak bisa. sy harus bisa dan sy harus belajar. Meski msh lbh bnyk mesin atau instrument yg belum mampu saya perbaiki. masih ada sebagian mesin dan instrumen yg bisa saya perbaiki.

Dan mungkin karena kekurangan ilmu dan pengalaman. Saya lebih cocok di produk specialist. Karena lebih mudah untuk belajar penggunaan mesin dan instrumen. Lalu mempresentasikan dan memberikan training ttg mesin dan instrumen tsb. dibanding untuk memahami seluruh sistem kerja dari mesin atau instrumen tsb.

Karena tentunya dr pencerahan teknisi yg lebih senior di malaysia. Mr Vincent. Kita hanya trading company. untuk benar2 menguasai seluruh sistem kerja dari  seluruh mesin dan instrumen yg kita jual. tentu membutuhkan effort yg besar serta waktu yg lama.

Dr supplier kita pun. yg bertindak sebagai produsen. mereka membaginya kepda bagian2 tertentu dan orang2 tertentu. untuk mekanik diberikan kepada orang mekanik engineer. untuk listrik diberikan ke orang electrical.. untuk software diberikan ke orang software engineer..

Dan di sisi kita sebagai technical support yg lebih berfokus langsung ke end user sebagai customer. harus setidaknya lebih ke penggunaan produk. Ada pun masalah2 yg terjadi pada mesin. sebisa mungkin kita hanlde sendiri. bila memang tidak bisa. bisa meminta bantuan ke factory.

Potensi ketiga saya. Saya rasa ada pada kemampun bahasa inggris. Ketika kuliah sering diminta mengajari ttg bhasa inggris ketika akan UTS maupun UAS. Sempat ada pertimbangan ingin dijadikan translater bahasa inggris di PT Univance Indonesia. Dan sekarang mengajari english speaking seorang letnan satu yang bertugas di kavaleri. Agar lancar berbicara bahasa inggris. Sehingga dia bisa menjadi Cross Country Designer halangan perlombaan kuda seperti Asian game dan lain sebagainya. yg Go Internatioal

Disamping potensi. Tentunya saya pun memiliki kekurangan. beberapa kekurangan saya ada pada skill leadership dan komunikasi. oleh karenanya. saya pun berusaha memperbaiki hal itu dengan banyak belajar dan berlatih dalam praktek langsung untuk kedua hal tersebut.

Oleh karenanya penting sekali hari2 dan waktu2 kita diisi oleh hal2 bermanfaat. Untuk bekal pulang ke akhirat. Untuk kehidupan dunia yg lebih baik. Finansial yg lebih baik. Untuk memkasimalkan potensi. Dan untuk memperbaiki kekurangan kita.

Ada pun hal2 teknis dan langkah nyata untuk mewujudkan peningkatan produktifitas dlmm hidup. Bisa di baca di webnya mas arry @ arryrahmawan.net

Sekian dari saya. Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar